Minggu, 25 Desember 2011

TIPS MEMILIH DEVICE ANDROID YANG BAIK (SMARTPHONE AND TABLET)

cha-ching
Harga handphone atau tablet Android saat ini sangatlah bervariasi, mulai dari 1 jutaan hingga 5 juta lebih. Dan bukan hanya harganya saja yang bervariasi, namun merk dan modelnya pun cukup banyak. Bila sekitar dua atau tiga tahun yang lalu ponsel pintar (smartphone) didominasi oleh merk-merk terkenal, dengan hadirnya sistem operasi Android, hal tersebut tidak berlaku lagi. Merk lokal yang namanya tidak pernah saya dengar sekalipun ikut-ikutan mengeluarkan tablet atau ponsel pintar yang menggunakan sistem operasi Android.
Hal ini tentu cukup menguntungkan bagi calon pembeli handphone Android, karena dengan makin banyaknya produsen yang mengeluarkan gadget Android, maka persaingan akan semakin ketat yang pada akhirnya akan menurunkan harga jual. Disisi lain, banyaknya pilihan justru akan membuat pusing calon pembeli. Namun jangan khawatir, pada artikel kali ini, saya akan menginformasikan tips atau cara memilih dan membeli handphone Android.
Tips Memilih Android #1: Merk
Merk-merk lokal cenderung menawarkan harga yang terjangkau dengan fitur melimpah...
Banyak dari Rekans pasti tertarik untuk memilikinya namun masih ragu-ragu dengan kualitasnya. Apakah merk handphone Android lokal layak untuk dibeli? Berikut penjelasan saya:
Komponen vital yang mempengaruhi kinerja handphone Android seperti processor, kartu grafis (GPU), dll pada umumnya tidak dibuat oleh produsen telepon, namun produsen telepon membeli kepada pihak ketiga dalam hal ini misalnya adalah produsen processor seperti Qualcomm. Jadi, selama Android lokal memiliki spesifikasi yang bagus, maka performanya tidak akan kalah dibanding dengan merk terkenal, karena processor maupun komponen hardware atau daleman yang digunakan pada merk lokal bisa jadi sama dengan yang digunakan oleh merk terkenal.
Untuk menekan harga jual terkadang merk lokal mengurangi kualitas dari beberapa komponen atau fitur yang digunakan, misalnya kualitas layar, kualitas kamera, kualitas casing yang digunakan, atau kualitas dari aksesoris pendukung seperti kabel data, charger, dll. Namun bukan berarti kualitas Android lokal pasti jelek atau dibawah merk terkenal, karena kenyataannya banyak juga tablet atau hp lokal yang memiliki kualitas baik.
Mungkin sebagian dari Rekans akan berkata kalau begitu merk ga penting dong? Beberapa handphone Android lokal yang beredar di Indonesia saat ini memang memiliki kualitas dan performa yang sama baiknya dengan merk terkenal dan ditawarkan dengan harga yang lebih murah, namun memang masih ada faktor lain yang perlu Rekans pertimbangkan sebelum memilih atau membeli Android merk lokal, yaitu:
Lokasi service center: Merk terkenal pada umumnya memiliki lokasi service center yang lebih banyak
Nilai jual kembali: Android merk terkenal lebih mudah dijual kembali dan harganya cenderung lebih stabil.
Ketersediaan aksesoris: Lebih mudah menemukan aksesoris untuk merk-merk yang sudah dikenal, misalnya sarung silikon, sarung kulit, screen guard, dll.
Kesimpulannya, bagi Rekans yang ingin mencicipi Android dengan harga terjangkau, bolehlah melirik merk-merk lokal, tapi bagi Rekans yang sering sekali gonta-ganti handphone, mungkin lebih cocok membeli merk terkenal dengan alasan lebih mudah dijual kembali.
Tips Membeli Android #2: Perhatikan sistem operasi yang digunakan
Sistem operasi Android terdiri dari beberapa versi. Berikut adalah urutan versi dan nama sistem operasi Android: Versi 1.5 Cupcake, 1.6 Donut, 2.1 Eclair, 2.2 Froyo (frozen yogurt), 2.3 Gingerbread, lalu ada juga versi 3.0 Honeycomb yang lebih dioptimalkan untuk digunakan pada Tablet Android yang menggunakan layar lebih besar. Versi Android yang selanjutnya bernama Ice Cream sandwich (versi 2.4). Versi ini dikatakan akan optimal untuk digunakan baik pada handphone maupun pada tablet Android.
Bila Rekans hendak membeli tablet atau handphone Android, disarankan membeli yang menggunakan sistem operasi minimal Froyo (versi 2.2). Versi ini terbukti cukup stabil dan memiliki kelebihan dibanding versi sebelumnya, diantaranya memiliki kemampuan memindahkan aplikasi ke SD Card dan juga memiliki kemampuan wi-fi tether atau menjadikan handphone Android sebagai hotspot mini pribadi.
Tips Memilih Android #3: Dukungan komunitas
Coba cari tahu mengenai komunitas atau forum pengguna handphone Android yang akan dibeli di internet. Jika ada komunitasnya, maka Rekans akan mudah bertanya melalui forum kepada pengguna lain bila terjadi masalah pada HP, Rekans akan mendapat banyak tips dan trik untuk meningkatkan performa telepon, merubah tampilan, dan tips atau trik lainnya. Selain itu jika komunitasnya besar, maka akan lebih terjamin pengembangan software untuk kedepannya, misalnya update sistem operasi Android.
Tips Membeli Android #4: Spesifikasi Hardware Handphone
Rekans mungkin sedikit pusing saat melihat spesifikasi dari sebuah handphone Android. Namun jangan khawatir, saya akan menjelaskan beberapa spesifikasi yang menurut saya paling penting untuk diperhatikan.
A. Spesifikasi yang mempengaruhi kinerja atau performa ponsel:
A.1. Processor
Processor merupakan otak dari ponsel. Semakin cepat processor yang digunakan, maka semakin responsif dan cepat ponsel Rekans dalam menjalankan aplikasi-aplikasi Android. Processor yang digunakan pada ponsel Android low end atau entry level umumnya berkecepatan 600 MHz. Untuk Android mid end atau kelas menengah berkecepatan 800 MHz, dan untuk ponsel high end berkecepatan 1 GHz keatas.
Handphone Android yang menggunakan processor berkecepatan 600 MHz sebenarnya sudah cukup untuk menjalankan semua fungsi yang terdapat pada sistem operasi Android. Jadi, jika dana yang Rekans miliki tidak terlalu banyak, atau baru ingin coba-coba OS Android, maka tidak perlu dipaksakan untuk membeli handphone dengan processor berkecepatan tinggi. Namun bila ada dana lebih, disarankan membeli ponsel dengan processor minimal 800 MHz, karena aplikasi-aplikasi atau game yang akan datang pada umumnya menuntut spesifikasi yang lebih tinggi dibanding aplikasi atau game yang beredar saat ini.
A.2. GPU (Graphic Processing Unit)
GPU merupakan komponen yang berfungsi untuk mengolah gambar atau grafik. Handphone Android yang menggunakan atau memiliki GPU dapat menjalankan aplikasi yang banyak menggunakan tampilan visual atau game 3D jauh lebih baik dibanding ponsel yang tidak memiliki GPU. Bahkan pada umumnya, HP Android yang tidak memiliki GPU tidak dapat menjalankan game 3D, bila dapat berjalan pun akan sangat lambat.
GPU yang paling banyak digunakan untuk handphone low end dan mid end adalah tipe Adreno 200 atau PowerVR SGX 530. Untuk handphone high end biasanya menggunakan GPU Adreno 205, PowerVR SGX 540 atau NVIDIA GeForce (NVIDIA Tegra). Bila Rekans mencari handphone Android, disarankan yang sudah menggunakan GPU minimal Adreno 200 atau PowerVR SGX530, namun sayangnya untuk GPU yang digunakan pada sebuah ponsel tidak selalu dituliskan pada informasi spesifikasi, oleh karena itu terkadang Rekans harus menanyakannya terlebih dahulu kepada pengguna yang telah memiliki handphone Android atau melalui forum komunitas pengguna Android yang ingin Rekans beli.
A.3. Kapasitas RAM (Random Access Memory)
Kapasitas RAM berhubungan dengan performa handphone Android. Semakin besar RAM yang digunakan, maka akan semakin baik pula performa dari sebuah handphone, khususnya saat melakukan multi tasking atau membuka beberapa aplikasi secara bersamaan. Kapasitas RAM yang umumnya digunakan adalah 128 MB, 256 MB, 512 MB dan 1 GB. Handphone yang menggunakan RAM sebesar 128 MB pada umumnya agak sedikit lambat bila digunakan untuk multi tasking, oleh karena itu, saya sarankan membeli ponsel Android yang memiliki kapasitas RAM minimal 256 MB.
Sebagai catatan, Rekans harus cukup jeli saat membaca spesifikasi kapasitas RAM dari sebuah handphone Android. Beberapa produsen menuliskan kapasitas RAM dalam satuan Gb (giga bit) perhatikan huruf b kecil yang digunakan. 1 b (bit) = 1/8 B (byte) jadi kalau rekans membaca spesifikasi sebuah handphone Android memiliki kapasitas RAM sebesar 1 Gb (1000 Mb), maka kapasitas RAM yang sebenarnya adalah 1000 : 8 = kurang lebih sebesar 125 MB (Megabyte).
B. Spesifikasi yang memiliki nilai tambah:
B.1. Layar
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai layar handphone Android, yaitu:
Jumlah Pixel
Jumlah pixel layar yang umum digunakan pada HP Android adalah 240320, 320480 dan 480800 pixel. Semakin besar jumlah pixel yang digunakan, maka semakin halus gambar yang tertampil pada layar.
Ukuran Layar
Semakin besar ukuran layar, maka akan semakin nyaman untuk digunakan dan juga semakin mudah untuk menggunakan papan ketik (keyboard) virtual. Namun semakin besar layar, maka semakin lebar atau tinggi juga ukuran handphone-nya. Layar yang terlalu besar akan sedikit menyulitkan bila harus di letakkan dalam kantong, jadi sesuaikan dengan kebutuhan.
Jenis layar
Jenis layar yang digunakan pada umumnya dibagi jadi dua tipe yaitu resistive dan capacitive. Layar capacitive sensitif terhadap sentuhan jari (kulit), sedangkan layar resistive kurang sensitif terhadap sentuhan jari, jadi pengguna harus melakukan sedikit penekanan pada layar untuk mengoperasikan layar jenis resistive.
Jika layar kapasitif hanya dapat merespon sentuhan kulit jari, lain halnya dengan layar resistif yang dapat merespon sentuhan dari media lain, misalnya kuku, pen stylus atau benda lainnya.
Saya sarankan untuk membeli handphone Android yang menggunakan layar berjenis kapasitif (capacitive) karena lebih nyaman untuk digunakan.
Istilah-istilah yang sering ditemui:
AMOLED: Layar yang berteknologi AMOLED tidak menrekanskan bahwa layar ini berjenis capacitive atau resistive, namun handphone yang menggunakan layar berteknologi AMOLED akan menampilkan warna dan kecerahan yang lebih baik dibanding layar biasa, baik di dalam maupun di luar ruangan. Layar AMOLED biasanya digunakan pada handphone Android high end atau kelas atas.
Gorilla Glass: Layar yang telah menggunakan teknologi Gorilla Glass akan lebih tahan goresan dan juga lebih tahan pecah.
Multi touch: Adalah kemampuan layar untuk mendeteksi minimal dua titik sentuhan secara bersamaan. Bila layar mendukung multi touch, maka Rekans dapat menyentuh dua tombol sekaligus, jadi misalnya saat bermain game perang, ketika jari jempol kiri mengarahkan senjata, pada saat yang bersamaan jempol kanan menekan layar untuk menembakkan senjata. Bila layar tidak mendukung multitouch, saat salah satu jari masih menyentuh layar, maka layar tidak akan merespon sentuhan jari yang lain, dalam contoh ini pengguna tidak dapat mengarahkan dan menembakkan senjata dalam waktu bersamaan, jadi harus diarahkan dulu baru menembak. Handphone yang tidak mendukung multi touch tentu saja kurang nyaman digunakan untuk bermain game.
B.2. Kamera
Beberapa fitur yang perlu diperhatikan di sektor kamera:
Resolusi foto yang dihasilkan
Resolusi foto yang dihasilkan biasa ditulis dalam besaran megapixel (MP). Walaupun tidak menjamin, namun pada umumnya semakin besar resolusi foto yang bisa dihasilkan, maka hasil fotonya akan semakin baik.
Auto Focus
Bila kamera handphone Android memiliki fitur auto focus, maka kamera dapat secara otomatis menyesuaikan fokus sesuai dengan jarak objek yang hendak di foto. Beberapa pengguna ada yang menyebutnya fitur zoom otomatis. Kelebihan kamera auto focus dibanding kamera fixed focus (fokus tetap) lebih terasa saat pengguna mengambil foto dalam jarak dekat (dibawah 30 cm). Kamera fixed focus saat dipakai untuk mengambil foto dalam jarak dekat, hasilnya akan sedikit buram atau tidak fokus. Namun saat pengambilan foto jarak jauh, antara handphone Android yang memiliki fitur auto fokus maupun fixed fokus, keduanya tidak terlalu menunjukkan perbedaan yang berarti.
Lampu Flash
Bila Rekans sering mengambil foto di malam hari, maka lebih baik memilih handphone Android yang fitur kamera-nya telah dilengkapi dengan lampu flash.
Tombol Kamera
Keberadaan tombol khusus kamera akan memudahkan pengguna saat hendak mengambil foto, khususnya saat mengambil foto diri sendiri.
Kamera Depan
Bagi Rekans yang gemar melakukan video call, sebaiknya mencari handphone yang memiliki kamera depan. Sebagai informasi, mayoritas handphone Android kelas menengah kebawah (harga dibawah Rp. 2 juta) tidak memiliki kamera depan. Bila Rekans melihat pada bagian depan gambar handphone Android yang ingin dibeli ada bulatan kecil seperti kamera, belum tentu itu adalah kamera, bisa jadi hanya sensor cahaya dan/atau proximity sensor.
B.3. Kapasitas memori internal
Perhatikan juga kapasitas memori internal dari sebuah handphone Android. Semakin besar semakin baik.
B.4. Keyboard fisik
Kebanyakan handphone Android adalah handphone full layar sentuh, namun beberapa diantaranya ada yang memiliki keyboard fisik. Jika Rekans tidak terbiasa atau kurang nyaman mengetik tulisan menggunakan keyboard virtual, maka sebaiknya memilih handphone Android yang memiliki keyboard fisik.
B.5. FM Radio
Bagi Rekans yang hobi mendengarkan radio, pastikan pada handphone Android yang hendak dibeli telah memiliki fitur ini.
B.6. Kapasitas Baterai
Handphone Android termasuk boros baterai, jadi sebisa mungkin carilah handphone yang memiliki kapasitas baterai besar. Kapasitas baterai yang umumnya digunakan sebesar 1200 mAh, jika ada yang lebih besar maka lebih baik.
B.7. Jaringan Telepon
Sebelum membeli handphone Android, ada baiknya dipastikan dulu jaringan teleponnya. Rekans ingin membeli handphone Android CDMA atau GSM. Selain itu, apakah handphone Android telah mendukung koneksi 3G atau belum. Jika Rekans membaca pada spesifikasi bahwa handphone dapat berjalan di jaringan WCDMA, maka dapat dipastikan bahwa handphone tersebut bukan handphone CDMA, melainkan handphone GSM yang telah mendukung koneksi 3G.
B.8. Fitur lain dan Aplikasi Bawaan
Pada umumnya handphone Android telah dilengkapi dengan fitur-fitur sebagai berikut:
GPS (Global Positioning System): Berguna untuk mengetahui lokasi Rekans saat ini dan juga sebagai pemandu arah menggunakan bantuan satelit
Sensor accelerometer, pengertian: sensor ini berguna untuk mengetahui sudut kemiringan handphone. Fitur ini digunakan untuk auto-rotate layar atau untuk kontrol game. Jika digunakan pada game tertentu, misalnya game balap mobil, pengguna dapat membelokkan mobil dengan cara memiringkan handphone. Sensor ini juga terkadang diartikan sebagai sensor gravitasi.
Bluetooth
Wi-Fi
Digital Compass
Sensor Cahaya: Berguna untuk mengatur tingkat kecerahan (brightness) layar secara otomatis tergantung kondisi cahaya sekitar.
Proximity sensor, pengertian: sensor ini berguna untuk mengetahui keberadaan objek terdekat tanpa perlu menyentuhnya. Misalnya Rekans hendak melakukan panggilan telepon, saat handphone di dekatkan ke kuping, proximity sensor akan mendeteksi handphone berada dekat dengan kuping dan secara otomatis akan mematikan layar HP karena tidak diperlukan. Pada beberapa tipe handphone, layar akan menyala kembali saat handphone di jauhkan dari kuping.
Fitur-fitur GPS, dll pada umumnya sudah ada di handphone Android. Namun tidak ada salahnya dipastikan lagi fitur-fitur ini sudah ada atau tertulis pada spesifikasi.
Mengenai masalah aplikasi, Rekans tidak perlu terlalu khawatir jika pada handphone Android yang rencananya dibeli tidak memiliki aplikasi yang Rekans inginkan atau butuhkan. Karena Rekans dapat dengan mudah mengunduh (download) dan menginstall aplikasi-aplikasi yang dibutuhkan melalui Android Market. Namun ada baiknya Rekans memeriksa terlebih dahulu apakah aplikasi yang tersebut ada dan tersedia di Market. Caranya Rekans dapat pergi ke website Android Market melalui komputer.
Kesimpulan
Saat ini cukup banyak handphone maupun tablet Android yang bisa Rekans pilih. Apabila Rekans baru ingin coba-coba Android, maka tidak harus membeli yang mahal, karena semua fitur dan keunggulan Android bisa didapatkan pada handphone atau tablet Android dengan harga yang murah. Perbedaan utama antara tablet atau handphone Android yang mahal dengan yang murah hanyalah kemampuannya untuk menjalankan aplikasi atau game berat, lalu perbedaan fitur tambahannya seperti layar, kamera, kualitas speaker, dll.

0 komentar:

Posting Komentar